Jumat, 09 Januari 2009

Tentang langsing...

Penelitian membuktikan bahwa orang langsing tidak berpikir sama soal makanan dengan orang gemuk. “Orang langsing punya relasi yang rileks dengan makanan,” kata David L. Katz, MD, associate professor kesehatan masyarakat dari Yale University. “Mereka yang gemuk cenderung dikuasai oleh makanan. Mereka cenderung fokus pada berapa banyak atau sering makan dan melekatkan label baik atau buruk pada makanan tertentu. Hasilnya, makanan selalu ada di otak mereka.”

Karena itu, mari belajar dari prang langsing soal makanan.

1. Puaskan, bukan kenyangkan perut
Dari skala 1 sampai 10, orang langsing berhenti makan di angka 6 atau 7, kata Jill Flemming, penulis buku Thin People Don’t Clean Their Plates. Sementara sebagian besar orang berhenti di skala 8 atau 10. Mengapa? Itu karena Anda menyamakan sensasi kenyang dengan kepuasan atau merasa kurang jika berhenti duluan. Atau Anda terbiasa menghabiskan apa saja yang ada di piring, tak peduli sebenarnya Anda sudah kenyang.

Contohlah mereka: Ketika makanan sudah habis separuh, letakkan sendok dan gunakan skala 1 sampai 10 untuk menilai kekenyangan Anda. Lakukan lagi setelah lima suapan. Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran Anda selama makan. Bonusnya, acara makan Anda jadi lebih lambat.

2. Sadarilah bahwa rasa lapar itu bukan sebuah tanda gawat darurat
Sebagian besar orang gemuk memandang kelaparan sebagai penyakit yang harus cepat diobati. “Jika takut kelaparan, Anda malah cenderung makan berlebihan untuk menghindarinya,” ujar Judith S.

Beck, Ph.D, penulis buku Beck Diet Solution. Toleransilah rasa lapar karena rasa lepar itu selalu datang dan pergi.

Contohlah mereka: Cobalah untuk menyibukkan diri sehingga waktu makan siang terlambat sejam. Atau cobalah lewatkan makan camilan siang dalam satu hari. Anda bakal menemukan diri baik-baik saja.

3. Jangan gunakan makanan untuk mengobati lara hati
Ini bukan berarti orang langsing kebal dengan makan untuk mengobati sakit hati. Mereka hanya tahu kapan harus berhenti makan.

Contohlah mereka: Tambahkan kata “berhenti” di otak Anda untuk berhenti makan. Saat marah, sedih, kesepian, pilih makanan rendah kalori. Buang rasa kesal itu dengan berolahraga karena kegiatan ini bisa mengenyahkan rasa marah. Kesepian? Cari teman atau jalan-jalan ke mal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar