Rabu, 29 April 2009

Salty Coffee

Laki-laki itu datang ke sebuah pesta. Meskipun penampilannya tidak jauh berbeda dengan penampilan laki-laki lain yang datang, namun kelihatannya tidak seorangpun yang tertarik padanya. Ia lalu memperhatikan seorang gadis yang dari tadi dikelilingi banyak orang. Di akhir pesta itu, ia memberanikan diri mengundang gadis itu untuk menemaninya minum kopi. Karena kelihatannya laki-laki itu menunjukkan sikap yang sopan, gadis itupun memenuhi undangannya. Mereka berdua kini duduk di sebuah warung kopi. Begitu gugupnya laki-laki itu hingga ia tidak tahu bagaimaan harus memulai sebuah percakapan.

Tiba-tiba ia berkata kepada pelayan, “Dapatkah engkau memberiku sedikit garam untuk kopiku?”

Setiap orang yang ada di sekitar mereka memandang lelaki itu keheranan. Wajahnya memerah seketika, tetapi ia tetap memasukkan garam itu ke dalam kopinya lalu kemudian meminumnya. Penuh rasa ingin tahu, gadis yang duduk di depannya bertanya, “Bagaimana kau bisa mempunyai hobi yang aneh ini?”

Laki-laki itupun menjawab, “Ketika aku masih kecil, aku hidup di dekat laut, aku suka bermain-main di laut. Jadi aku tahu rasanya air laut, asin seperti rasa kopi asin ini. Sekarang, setiap kali aku meminum kopi asin ini, aku terkenang akan masa kecilku, tentang kampung halamanku, aku sangat merindukan kampung halamanku, aku merindukan orang tuaku yang tetap hidup di sana .” Ia mengatakan itu sambil berurai air mata, kelihatannya ia sangat tersentuh.

Gadis itu berpikir, “Apa yang diceritakan oleh laki-laki tersebut adalah ungkapan isi hatinya yang terdalam. Orang yang mau menceritakan tentang kerinduannya akan rumahnya adalah orang yang setia, peduli dengan rumah dan bertanggung jawab terhadap seisi rumahnya”. Maka gadis itupun mulai bercerita tentang kampung halamannya yang jauh, masa kecilnya dan keluarganya.

Merekapun berpacaran. Gadis itu menemukan semua yang dia inginkan di dalam diri laki-laki tersebut. Laki-laki itu begitu toleransi, baik hati, hangat dan penuh perhatian. Ia adalah laki-laki yang sangat baik, sehingga ia selalu merindukannya. Singkat cerita, merekapun menikah dan hidup bahagia. Setiap kali, ia selalu membuatkan kopi asin bagi suaminya karena ia tahu suaminya sangat menyukai kopi asin.

Sesudah empat puluh tahun menikah, meninggallah suaminya. Ia meninggalkan surat kepada istrinya,

“Sayangku, maafkan aku, maafkan kebohonganku selama aku hidup. Inilah satu-satunya kebohonganku padamu, yaitu tentang “kopi asin”. Ingatkah engkau pertama kali kita bertemu dan berpacaran? Saat itu aku begitu gugup untuk memulai percakapan kita.. Karena kegugupanku, aku akhirnya meminta garam padahal yang aku maksudkan adalah gula. Selama hidupku banyak kali aku mencoba untuk mengatakan kepadamu hal yang sebenarnya, sebagaimana aku telah berjanji bahwa aku tidak akan pernah berbohong kepadamu untuk apapun juga. Tetapi aku tidak sanggup mengatakannya. Kini aku sudah mati, aku tidak takut lagi, maka aku memutuskan untuk mengatakan kebenaran ini kepadamu bahwa aku tidak suka kopi asin. Rasanya aneh dan tidak enak. Selama hidupku aku baru meminum kopi asin sejak aku mengenalmu. Meski begitu, aku tidak pernah menyesal untuk apapun yang aku lakukan untukmu. Memiliki engkau merupakan kebahagiaan terbesar yang pernah aku miliki selama hidupku. Jika aku dapat hidup untuk kedua kalinya, aku tetap ingin mengenalmu dan memilikimu selamanya, meskipun aku harus meminum kopi asin lagi”.

Air mata wanita itu membasahi surat yang dibacanya. Suatu hari seseorang bertanya kepadanya, “Bagaimana rasanya kopi asin itu?” “Sangat enak”, jawabnya.

Kita selalu berpikir bahwa kita sudah mengenal pasangan kita lebih dari orang lain mengenal mereka. Tetapi mungkin saja ada hal-hal tertentu yang tidak kita ketahui di mana pasangan kita telah rela meminum “kopi asin” (salty coffee) dengan membuang ego, kesombongan, kesenangan dan hobinya untuk menjaga keharmonisan hubungan kita dengannya. Ya, begitulah caranya mengasihi dan mencintai. Bukan menuntut, tetapi berkorban.

Membuang kebencian dan mengasihi lebih lagi, menyebabkan rasa garam lebih enak daripada rasa gula.

Kebahagian

Seorang lelaki berumur 92 tahun yang mempunyai selera tinggi,percaya diri, dan bangga akan dirinya sendiri, yang selalu berpakaian rapi setiap hari sejak jam 8 pagi, dengan rambutnya yang teratur rapi meskipun dia buta,masuk ke panti jompo hari ini.

Istrinya yang berumur 70 tahun baru-baru ini meninggal, sehingga dia harus masuk ke panti jompo. Setelah menunggu dengan sabar selama beberapa jam di lobi, Dia tersenyum manis ketika diberi tahu bahwa kamarnya telah siap.

Ketika dia berjalan mengikuti penunjuk jalan ke elevator, aku menggambarkan keadaan kamarnya yang kecil, termasuk gorden yang ada di jendela kamarnya. Saya menyukainya, katanya dengan antusias seperti seorang anak kecil berumur 8 tahun yang baru saja mendapatkan seekor anjing.

Pak, Anda belum melihat kamarnya, tahan dulu perkataan tersebut. Hal itu tidak ada hubungannya, dia menjawab. Kebahagiaan adalah sesuatu yang kamu putuskan di awal. Apakah aku akan menyukai kamarku atau tidak, tidak tergantung dari bagaimana perabotannya diatur tapi bagaimana aku mengatur pikiranku.

Aku sudah memutuskan menyukainya. Itu adalah keputusan yang kubuat setiap pagi ketika aku bangun tidur. Aku punya sebuah pilihan; aku bisa menghabiskan waktu di tempat tidur menceritakan kesulitan-kesulitan yang terjadi padaku karena ada bagian tubuhnya yang tidak bisa berfungsi lagi, atau turun dari tempat tidur dan berterima kasih atas bagian-bagian yang masih berfungsi.

Setiap hari adalah hadiah, dan selama mataku terbuka, aku akan memusatkan perhatian pada hari yang baru dan semua kenangan indah dan bahagia yang pernah kualami dan kusimpan. Hanya untuk kali ini dalam hidupku. Umur yang sudah tua adalah seperti simpanan dibank.

Kita akan mengambil dari yang telah kita simpan. Jadi, nasehatku padamu adalah untuk menyimpan sebanyak-banyaknya kebahagiaan di bank kenangan kita. Terima kasih padamu yang telah mengisi bank kenanganku.

Aku sedang menyimpannya.

CInta Sejati itu sungguh ada!

Banyak orang meragukan bahwa True Love itu ada seiring dengan makin parahnya jaman ini. Sebenarnya kisah-kisah True Love memang ada, hanya saja memang jarang ditemui sedari dulu. Berikut ini kisah nyata mengenai True Love yang didapat dari artikel Chicken Soup Of Soul.

1. Kesetiaan
Franz seorang pria yg sukses , di H-1 hari pernikahannya kekasihnya mengalami kecelakaan, kekasihnya berhasil diselamatkan. Tetapi hal mengerikan terjadi, kekasihnya mengidap penyakit AIDS karena tranfusi darah. Sebuah dilemma buat Franz untuk menikahi kekasihnya, tapi karena besarnya Cinta ( Frans anak tunggal ) tetap menikahi kekasihnya,

Ia tau ia tidak akan pernah memiliki keturunan bayangkan pernikahan tanpa hubungan suami istri ??? (kasus skrg saja banyak pasutri cerai karena masalah ini), tapi pasangan ini menjalaninya dengan bahagia tanpa ada keributan , Franz tetap menjalaninya dgn tulus penuh cinta tanpa ada rasa penyesalan,

Ia pun memperlakukan istrinya hampir seperti Ratu. 7 tahun usia pernikahnnya sampai istri tercintanya meninggal …Franz tetap setia. ( Ia memilih tidak menikah lagi ) …( Duda kaya … banyak gadis yg menyukainya, tapi The True Love kadang membuat seseorang menjadi aneh.

Kadang cinta sejati tidak memerlukan seks, ingatlah!!



2. Love is Amazing!
Kisah ini terjadi di beijing Cina … seorang gadis bernama Yo Yi Mei ….memiliki cinta terpendam terhadap teman karibnya di masa sekolah …Namun ia tidak pernah mengungkapkannya …Ia hanya selalu menyimpan di dlm hati berharap temannya bisa mengetahuinya sendiri …Tapi sayang temannya tak pernah mengetahuinya ..hanya menganggapnya sebagai sahabat ..tak lebih …

Suatu hari Yo Yi Mei mendengar bahwa sahabatnya akan segera menikah hatinya sesak. Tetapi ia tersenyum dan berkata dalam hatinya: “Aku berdoa agar kau bahagia” Sepanjang hari Yo Yi mei terlihat sedih. Ia menjadi tidak bersemangat menjalani hidup. Tapi dia selalu mendoakan kebahagiaan sahabatnya.

12 Juli 1994 sahabatnya memberikan contoh undangan pernikahannya yg akan segera di cetak kepada Yi mei …ia berharap Yi Mei akan datang …sahabatnya melihat Yi Mei yang menjadi sangat kurus dan tidak ceria bertanya: “Apa yg terjadi dengamu , kau ada masalah? Yi mei tersenyum semanis mungkin dan berkata: “Kau salah lihat aku tak punya masalah apa-apa. Wah contoh undangannya bagus ya”, kata Yi Mei.

Tapi aku lebih setuju jika kau pilih warna merah muda lebih lembut” Ia mengomentari rencana undangan sahabatnya.

Sahabatnya tersenyum dan berkata: “Oh ya …ummm aku akan menggantinya, terimakasih atas sarannya. Mei, aku harus pergi menemui calon istriku hari ini karena kami ada rencana melihat2 perabotan rumah, sampai jumpa lagi ya … daah ” Yi Mei tersenyum dan melambaikan tangan lalu Ia pulang dengan hati yg sakit sangat sakit.

18 Juli 1994 Yi Mei terbaring di rumah sakit. Ia mengalami koma , Yi Mei mengidap kanker darah stadium akhir. Kecil harapan Yi Mei untuk hidup semua organnya tidak berfungis lagi. Yang berfungsi hanya pendengaran, dan otaknya. Yang lain bisa dikatakan “mati ” dan semuanya memiliki alat bantu, hanya muzizat yg bisa menyembuhkannya.

Sahabatnya setiap hari menjenguknya … menunggunya …bahkan ia menunda pernikahannya. Baginya, Yi Mei adalah tamu penting dlm pernikahannya. Keluaga Yi Mei sendiri setuju memberikan “suntik mati ” untuk Yi Mei karena sudah tak tahan lagi melihat penderitaan Yi Mei.

10 Desember 1994 semua keluarga setuju besok 11 Desember 1994 Yi Mei akan disuntik mati dan semua keluarga sudah ikhlas. Hanya sahabat Yi Mei yg mohon diberi kesempatan berbicara yg terakhir. Lalu ia menatap Yi Mei yang dulu selalu bersamanya. Ia mendekat berbisik di telinga Yi MeiMei apa kau ingat waktu kita mencari belalang, menangkap kupu2 ? kau tahu aku tak pernah lupa hal itu, dan apa kau ingat waktu disekolah waktu kita dihukum bersama gara2 kita datang terlambat, kita langganan kena hukum ya?

Apa kau ingat juga waktu aku mengejekmu kau terjatuh di lumpur saat kau ikut lomba lari, kau marah dan mendorongku hingga akupun kotor? Apakah kau ingat aku selalu mengerjakan PR di rumahmu ? Aku tak pernah melupakan hal itu Mei .. aku ingin kau sembuh … aku ingin kau bisa tersenyum seperti dulu.

Aku sangat suka lesung pipitmu yg manis kau tega meninggalkan sahabatmu ini? Tanpa sadar sahabat Yi Mei pun meneteskan air mata. Air matanya menetes membasahi wajah yi Mei. “Mei, kau tau ..kau sangat berarti untukku … Aku tak setuju kau disuntik mati rasanya aku ingin membawamu kabur dari rumah sakit ini. Aku ingin kau hidup, kau tahu kenapa ???

Karena aku sangat mencintaimu, aku takut mengungkapkan padamu, takut kau menolakku. Meskipun aku tahu kau tidak mencintaiku aku tetap ingin kau hidup. Aku ingin kau hidup, Mei tolonglah …dengarkan aku Mei … bangunlah … !! sahabatnya menangis, ia menggengam kuat tangan Yi Mei. Aku selalu berdoa Mei, aku berharap Tuhan memberikan keajaiban buatku. Yi Mei sembuh ..sembuh total ..aku percaya!!

“Bahkan kau tahu aku juga puasa agar doaku semakin didengar Tuhan. Mei aku tak kuat besok melihat pemakamanmu kau jahat kau sudah tak mencintaiku sekarang kau mau pergi. Aku sangat mencintaimu, aku menikah hanya ingin membuat dirimu tidak lagi dibayang-bayangi diriku sehingga.. kau bisa mencari pria yg selalu kau impikan. Hanya itu Mei, seandainya saja kau bilang kau mencintaiku, aku akan membatalkan pernikahanku. Aku tak peduli, tapi itu tak mungkin kau bahkan mau pergi dariku walau hanya sebagai sahabat.

Sahabat Yi mei mengecup pelan dahi Yi Mei, ia berbisik: “Aku sayang kamu, aku mencintaimu..” suaranya terdengar parau karena menangis. Dan apa yg terjadi? It’s amazing. “CINTA” bisa menyembuhkan segalanya, 7 jam setelah itu dokter menemukan tanda2 kehidupan dalam diri Yi Mei, jari tangan Yi Mei bisa bergerak, jantungnya, paru2nya, organ tubuhnya mulai bekerja.

Sungguh sebuah keajaiban , pihak medis menghubungi keluarga Yi Mei dan memberitahukan keajaiban yg terjadi.
dan sebuah mujizat lagi, masa koma lewat pada tgl 11 Des 1994. Pada 14 Des 1994 saat Yi Mei bisa membuka matanya dan berbicara, sahabatnya ada disana. Ia memeluk Yi Mei dan meneteskan air mata bahagia. Dokter sangat kagum dengan keajaiban yang terjadi pada Yi Mei.

Kata sahabatnya: “Aku senang kau bisa bangun, kau sahabatku yang terbaik”, lalu ia memeluk Yi Mei. Yi Mei tersenyum dan berkata: “Kau yang memintaku bangun, kau bilang kau mencintaiku. Tahukah kau bahwa aku selalu mendengar kata-kata itu? Aku berpikir bahwa aku harus berjuang untuk hidup. Lei, aku mohon jangan tinggalkan aku ya, aku sangat mencintaimu”, kata Yi Mei.

Lei memeluk Yi Mei dan berkata: “Aku sangat mencintaimu juga”.Lalu hari bahagia pun jatuh pada tgl 17 Februari 1995. Yi Mei & Lei menikah, hidup bahagia dan sampai dengan saat ini pasangan ini telah memiliki 1 orang anak laki–laki yg telah berusia 14 tahun. Kisah ini sempat gempar di Beijing, true love is amazing.



3. Istri yang gila
Dave yang harus menerima kenyataan Istrinya mengalami penyakit yg mengerikan sehingga membuat istrinya “Amnesia bahkan menjadi gila”. Sehingga ia pun harus meluangkan waktunya untuk bersama istrinya. Istrinya yang dulu ceria, baik, pengertian, sekarang telah menjadi gila.

Inin benar-benar membuatnya terpukul. Dave selalu berdoa berharap agar istrinya sembuh dan normal lagi. Suatu hari sepulang dari kerja, Dave melihat rumahnya berantakan dan sepertinya banyak anak kecil di rumahnya. Ia membereskan rumahnya itu tanpa berkata apapun. Sebenernya hari ini benar-benar hari yang sangat tidak menyenangkan baginya. Bagaimana tidak, di kantor dia dimarahi atasannya dengan kata-kata yang pedas, dan rekan-rekan sekantornya yang selalu menyindir dia memiliki istri gila. Sehingga teman-teman Dave mengolokinya banci dan impoten. Dave hanya diam, sebenarnya di dalam hatinya ia sedih. Namun ia tetap percaya istrinya akan sembuh.

Saat merapikan rumahnya di suatu hari, matanya tertuju pada sepucuk kertas yang sobek. Ia melihatnya dan ia terkaget melihat arsip penting yang merupakan salah satu perjanjian kontrak yang tersobek kecil-kecil. Melihat itu, Dave ingin berteriak lalu mencari istrinya, dan tanpa sadar ia memarahi habis-habisan istrinya yang sudah menyobek arsip kantornya.

Istrinya hanya menatapnya, diam dan tak berkata apapun. Dave memandang mata istrinya, mata coklatnya yang indah kini tampak berkaca-kaca. Dave pun berkata dalam hati: “Ya Tuhan apa yang telah aku lakukan, istriku sedang sakit dan kenapa aku begitu emosi. Kalau dia normal, dia tak akan melakukan hal sebodoh ini.

Dave memandang istrinya, lalu memeluknya. Katanya: “My dear forgive me”. Ia memeluk erat istrinya dan menghapus air mata istrinya. Mata istrinya berbinar melihat Dave tersenyum padanya. Sepanjang malam Dave pun menyesali perbuatannya. Istrinya yang sedang sakit, dia bahkan tidak mengetahui dirinya sendiri maupun Dave suaminya.

Dave berdoa kepada Tuhan agar menyembuhkan istrinya sebelum tidur, dan berharap Tuhan mengampuni kesalahannya. Keesokan paginya Dave bangun dan mulai melakukan hal yang seharusnya dilakukan perempuan. Saat ia mencuci piring, ia mendengar suara istrinya. “Dave..?” Dave menoleh dan ia melihat istrinya tersenyum padanya.

“Sayang, kau ingat siapa aku?” Dave, maafkan aku mungkin selama ini aku sungguh merepotkanmu”. Dave pun beranjak dari tempatnya dan memeluk istrinya, menciumnya, ia merasa sangat bahagia. “Tidak sayang, kau tidak merepotkan, aku sangat mencintaimu. Sangat mencintaimu”.
“Dave … ?”

Dave memeluk istrinya, istrinya pun memeluk erat Dace dan berbisik: “Aku sangat mencintaimu Dave”. Dave memeluk istrinya seerat mungkin, namun dirasakannya pelukan istrinya terlepas. Dave pun memanggilnya: “Sayang??”. Namun tak ada jawaban.. Dave melihat istrinya dan melihat istrinya terpejam dengan senyum di bibirnya. Wajahnya tenang dan… ia telah pergi.

Dave menangis dan berkata: “Sayang aku tetap mencintaimu, pergilah dengan tenang dengan membawa cintaku, membawa hatiku. Ia memeluk istrinya yang sudah tak bernyawa.. benar-benar pagi yang kelabu baginya. Hingga saat ini, Dave masih menetap di San Fransisco tetap sebagai Dave Wilson dengan status duda dan tak mau menikah, tak akan pernah menikah lagi.

Jangan pernah berhenti berbuat baik

Suatu hari, seorang anak lelaki miskin yang hidup dari menjual asongan dari pintu ke pintu, menemukan bahwa di kantongnya hanya tersisa beberapa sen uangnya, dan dia sangat lapar. Anak lelaki tersebut memutuskan untuk meminta makanan dari rumah berikutnya. Akan tetapi anak itu kehilangan keberanian saat seorang wanita muda membuka pintu rumah. Anak itu tidak jadi meminta makanan, ia hanya berani meminta segelas air.

Wanita muda tersebut melihat, dan berpikir bahwa anak lelaki tersebut pastilah lapar, oleh karena itu ia membawakan segelas besar susu. Anak lelaki itu meminumnya dengan lambat, dan kemudian bertanya, “berapa saya harus membayar untuk segelas besar susu ini ?” Wanita itu menjawab: “Kamu tidak perlu membayar apapun”. “Ibu kami mengajarkan untuk tidak menerima bayaran untuk kebaikan” kata wanita itu menambahkan.

Anak lelaki itu kemudian menghabiskan susunya dan berkata :” Dari dalam hatiku aku berterima kasih pada Anda.” Sekian belas tahun kemudian, wanita muda tersebut mengalami sakit yang sangat kritis. Para dokter di kota itu sudah tidak sanggup menanganinya. Mereka akhirnya mengirimnya ke kota besar, dimana terdapat dokter spesialis yang mampu menangani penyakit langka tersebut. Dr. Howard Kelly dipanggil untuk melakukan pemeriksaan. Pada saat ia mendengar nama kota asal si wanita tersebut, terbersit seberkas pancaran aneh pada mata dokter Kelly.

Segera ia bangkit dan bergegas turun melalui hall rumah sakit, menuju kamar si wanita tersebut. Dengan berpakaian jubah kedokteran ia menemui si wanita itu. Ia langsung mengenali wanita itu pada sekali pandang. Ia kemudian kembali ke ruang konsultasi dan memutuskan untuk melakukan upaya terbaik untuk menyelamatkan nyawa wanita itu.

Mulai hari itu, Ia selalu memberikan perhatian khusus pada kasus wanita itu. Setelah melalui perjuangan yang panjang, akhirnya diperoleh kemenangan. Wanita itu sembuh!. Dr. Kelly meminta bagian keuangan rumah sakit untuk mengirimkan seluruh tagihan iaya pengobatan epadanya untuk persetujuan. Dr. Kelly melihatnya, dan menuliskan sesuatu pada pojok atas lembar tagihan, dan kemudian mengirimkannya ke kamar pasien. Wanita itu takut untuk membuka tagihan tersebut, ia sangat yakin bahwa ia tak akan mampu membayar tagihan tersebut walaupun harus dicicil seumur hidupnya.

Akhirnya Ia memberanikan diri untuk membaca tagihan tersebut, dan ada sesuatu yang menarik perhatiannya pada pojok atas lembar tagihan tersebut. Ia membaca tulisan yang berbunyi.. “Telah dibayar lunas dengan segelas besar susu..” tertanda, DR Howard Kelly.Air mata kebahagiaan membanjiri matanya. Ia berdoa: “Tuhan, terima kasih, bahwa cintamu telah memenuhi seluruh bumi melalui hati dan tangan manusia.”

Gaji papa berapa?

Seperti biasa Andrew, Kepala Cabang di sebuah perusahaan swasta
terkemuka di Jakarta , tiba di rumahnya pada pukul 9 malam. Tidak seperti
biasanya, Sarah, putri pertamanya yang baru duduk di kelas tiga SD membukakan
pintu untuknya. Nampaknya ia sudah menunggu cukup lama.

“Kok, belum tidur ?” sapa Andrew sambil mencium anaknya.

Biasanya Sarah memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga
ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari.

Sambil membuntuti sang Papa menuju ruang keluarga, Sarah
menjawab, “Aku nunggu Papa pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Papa ?”

“Lho tumben, kok nanya gaji Papa ? Mau minta uang lagi, ya ?”

“Ah, enggak. Pengen tahu aja” ucap Sarah singkat.

“Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Papa bekerja sekitar 10
jam dan dibayar Rp. 400.000,-. Setiap bulan rata-rata dihitung 22 hari kerja.

Sabtu dan Minggu libur, kadang Sabtu Papa masih lembur. Jadi, gaji
Papa dalam satu bulan berapa, hayo ?”

Sarah berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar
sementara Papanya melepas sepatu dan menyalakan televisi. Ketika Andrew beranjak

menuju kamar untuk berganti pakaian, Sarah berlari
mengikutinya.

“Kalo satu hari Papa dibayar Rp. 400.000,-untuk 10 jam, berarti satu jam Papa
digaji Rp. 40.000,- dong” katanya.

“Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki, tidur” perintah Andrew.
Tetapi Sarah tidak beranjak.

Sambil menyaksikan Papanya berganti pakaian,Sarah kembali bertanya,

“Papa, aku boleh pinjam uang Rp. 5.000,- enggak ?”

“Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini ?

Papa capek. Dan mau mandi dulu. Tidurlah”.

“Tapi Papa….”

Kesabaran Andrew pun habis. “Papa bilang tidur !” hardiknya
mengejutkan Sarah. Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya.
Usai mandi, Andrew nampak menyesali hardiknya. Ia pun menengok Sarah di
kamar tidurnya. Anak kesayangannya itu belum tidur. Sarah didapati
sedang terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp. 15.000,- di tangannya.

Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Andrew berkata,
“Maafkan Papa, Nak, Papa sayang sama Sarah. Tapi buat apa sih minta
uang malam-malam begini ? Kalau mau beli mainan, besok kan bisa.

Jangankan Rp.5.000,- lebih dari itu pun Papa kasih” jawab Andrew

“Papa, aku enggak minta uang. Aku hanya pinjam. Nanti aku kembalikan
kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini”.

“lya, iya, tapi buat apa ?” tanya Andrew lembut.

“Aku menunggu Papa dari jam 8. Aku mau ajak Papa main ular tangga.
Tiga puluh menit aja. Mama sering bilang kalo waktu Papa itu sangat
berharga.
Jadi, aku mau ganti waktu Papa. Aku buka tabunganku, hanya ada
Rp.15.000,- tapi karena Papa bilang satu jam Papa dibayar Rp. 40.000,- maka
setengah jam aku harus ganti Rp. 20.000,-. Tapi duit tabunganku kurang Rp.5.000,
makanya aku mau pinjam dari Papa” kata Sarah polos.

Andrew pun terdiam. ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil
itu erat-erat dengan perasaan haru. Dia baru menyadari, ternyata limpahan
harta yang dia berikan selama ini, tidak cukup untuk “membeli” kebahagiaan
anaknya.

” Bagi dunia kau hanya seseorang, tapi bagi seseorang kau adalah dunianya “