Kamis, 08 Januari 2009

Hati2...ABG rentan kanker payudara

Mitos yang mengatakan kalau kanker payudara kerap menyerang wanita yang sudah berusia di atas 30 tahun, ternyata terpatahkan. Karena, kini usia penderita kanker payudara semakin bergeser ke perempuan yang usia muda alias ABG.

Saat ini telah banyak diketemukan banyak penderita kanker payudara pada usia muda. Bahkan, tidak sedikit remaja putri usia empat belas tahun menderita tumor di payudara.

"Banyak penderita kanker payudara berusia muda, bahkan tidak sedikit yang baru berusia 14 tahun. Ini yang membuat saya kaget, karena dulu jarang sekali. Meskipun tidak semuanya ganas, tetapi ini menunjukkan bahwa saat ini sudah ada tren gejala kanker payudara yang semakin tinggi di usia remaja," tegas ahli kanker payudara Dr. Sutjipto Sp. B (K) Ong, dalam talk show bertajuk Think Smart, Prevent Early-Always Care for Breast Cancer yang diadakan oleh Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta di Citos, Jakarta Selatan, Sabtu, 23/8-2008.

Berdasarkan laporan Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), pada tahun 2005 jumlah perempuan penderita kanker payudara mencapai 1.150.000 orang, 700.000 diantaranya tinggal di negara berkembang, termasuk Indonesia.

Karena itu, dia mengingatkan, remaja puteri harus waspada, apalagi sampai sekarang penyakit ganas itu belum diketahui penyebabnya, kecuali faktor-faktor risikonya, seperti kebiasaan merokok, termasuk perokok pasif, minuman beralkohol, dan makanan tinggi lemak, juga melahirkan di atas usia 30 tahun.

"Gejala yang dapat dikenali secara dini sekitar 80 persen antara lain berupa timbulnya benjolan di payudara yang mengeluarkan cairan tidak normal berwarna kemerahan, eksim yang tidak sembuh-sembuh di sekitar puting susu."

Menurut Sutjipto, kanker payudara terjadi karena adanya perubahan sel normal menjadi tidak normal, yang berlangsung selama bertahun-tahun atau disebut biomolekuler.

Biomolekuler sendiri adalah perubahan inti sel menjadi tidak normal yang disebabkan zat radikal bebas. Bila molekul kehilangan elektron, ia akan mencarinya dari sel normal dan akhirnya merusak sel normal tersebut dan membuatnya menjadi sel kanker.

Dalam kesempatan itu, hadir pula aktris Rima Melati, selaku survivor, atau pernah menderita kanker payudara. Menurut Rima, wanita juga perlu mewaspadai masa haid yang lebih cepat, karena ini juga merupakan salah satu gejala kanker payudara.

"Menstruasi yang muncul lebih cepat dari waktu normal juga salah satu gejala. Plus, makanan cepat saji yang juga merupakan pemicu dan penyebab dari penyakit mematikan ini," kata pemilik nama asli Lintje Tambayong ini.

Dalam talkshow yang dikemas secara santai dan diperuntukkan kepada 200 remaja sekolah menengah atas, universitas, dan remaja dari panti asuhan yang hadir, Rima Melati juga bercerita tentang asal muasal kanker payudara yang diidapnya.

"Saya positif terkena kanker ketika berusia 50 tahun. Dan ini sudah terlambat, sehingga payudara saya harus diangkat. Waktu diperiksa dulu, saya sudah sudah sampai stadium tinggi, 3B. Tapi dulu kan memang tidak ada informasi sama sekali tentang penyakit ini," paparnya.

Untuk itu, lanjut Sutjipto, perlu diberikan penyuluhan dan kesadaran kepada remaja akan pentingnya sayuran dan buah-buahan dalam makanan yang mereka konsums.

"Konsumsi sayur dan buah pada ABG atau remaja sangat rendah. Dan , kondisi ini pun semakin diperburuk dengan pencemaran lingkungan yang sangat tinggi. Akibatnya perubahan sel-sel di dalam tubuh mudah terpicu menjadi sel kanker."

Saat ini, di Indonesia kanker payudara menduduki peringkat dua terbanyak setelah kanker mulut rahim. Sayangnya, penderita kanker payudara di Indonesia kerap berakhir dengan kematian.

"Ini disebabkan karena rata-rata penderita datang terlambat. Mereka enggan melakukan pemeriksaan klinik dan mamografi secara teratur. Bahkan masih jarang perempuan Indonesia yang melakukan `sadari` yaitu pendeteksian kanker payudara secara dini oleh diri sendiri dengan melakukan pemijatan ringan di sekitar payudara. Padahal, seringkali 80% kasus kanker payudara justru ditemukan oleh si penderitanya sendiri," ungkap Sutjipto.

Baik Sutjipto maupun Rima Melati sepakat, jika ingin terhindar dari penyakit yang paling ditakuti kaum hawa ini, disarankan agar remaja puteri meninggalkan gaya hidup tidak sehat seperti kebiasaan merokok, mengonsumsi minuman keras dan makanan berlemak tinggi. Dan, periksakan diri segera ke dokter bila timbul gejala.

Talkshow yang merupakan bagian dari rangkaian program ”Remaja dan Pita Pink 2008”, juga sekaligus melakukan peluncuran ”Hand Phone Samsung Pita Pink for Charity” Limited Edition. Talkshow ini juga dihadiri sejumlah artis seperti Wulan Guritno, Andien, Wawan Timlo, Vicky Nitinegoro, Alyssa Soebandono, Gading Martin dan model Hellen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar